Hukum Suami Yang Tidak Mendidik Anak Dan Istrinya
HUKUM SUAMI YANG TIDAK MENDIDIK ANAK DAN ISTRINYA
Assalamualaikum
Saya mau tanya,
Ada seorang laki2 yg sudah mempunyai 3 anak Tapi ia tidak pernah mengajarkan anaknya dan istri tentang islam (kurang dalam agama). Cara sholat, akhlak, ia hanya memberikan nafkah kepada istri dan anak,sehingga anaknya kurang dalam agama
Apakah semuanya akan masuk neraka ustad?
JAWABAN
Hukum belajar ilmu agama dasar yang terkait kewajiban dan larangan Islam adalah wajib bagi setiap individu (fardhu ain). Dan berdosa apabila tidak melakukannya. Dalam keluarga, suami wajib mendidik istrinya, ayah wajib mendidik anak-anaknya. Bukan hanya belajar ilmu agama dasar tapi juga mengamalkannya. Baca detail: Hukum Belajar Ilmu Agama
Namun demikian, selagi anda semua tetap seorang muslim sampai akhir hayat dengan meyakini kebenaran Islam, meyakini tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai Rasul Allah, maka anda semua akan masuk surganya Allah. InsyaAllah. Berdasarkan hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim Nabi bersabda:
من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدا عبده ورسوله، وأن عيسى عبد الله ورسوله وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه ، والجنة حق والنار حق، أدخله الله الجنة على ما كان من عمل
Artinya: Barangsiapa yang bersaksi tidak ada tuhan selain Allah satu-satunya tidak ada yang menyekutukannya. Dan bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya ... maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga atas amal baiknya.
Tentu saja kapan masuk surganya itu, apakah akan disiksa lebih dulu dan seberapa lama, itu tergantung pada keputusan Allah kelak di Hari Pengadilan Akhirat. Namun apabila anda semua bertaubat dari dosa-dosa masa lalu dengan taubat nasuha, maka semua dosa-dosa masa lalu akan diampuni Allah. Baca detail: Cara Taubat Nasuha
Untuk itu, sekarang mumpung anda semua masih hidup dan sehat, maka segeralah berubah, bertaubat. Amalkan kewajiban Islam sebisanya. Lihat panduannya berikut:
1. Kewajiban shalat lima waktu setiap hari. Baca detail: Shalat 5 Waktu
2. Pada saat tiba puasa Ramadan, lakukan puasa selama sebulan. Baca detail: Puasa Ramadhan
3. Kalau anda kaya dan hartanya mencapai batas minimal bayar zakat, maka tunaikan zakat harta setiap tahun sebanyak 2.5 persen. Baca detail: Panduan Zakat
4. Kalau anda mampu untuk haji, maka segera daftar haji mulai sekarang. Baca detail: Panduan Haji dan Umroh
5. Kalau ada waktu senggang saat libur, maka sempatkan untuk belajar agama. Cari ustadz atau kyai yang berafiliasi ke ormas NU (Nahdlatul Ulama) agar bisa dibimbing secara bijak dan tidak radikal. Bisa juga anda ikut program pesantren kilat di pesantren kami. Baca detail:
Karena kami menyediakan program untuk santri dewasa.
ORANG TUA OTORITER
Assalamu’alaikum wr wb
Selamat pagi pak Ustad yang dirahmati allah SWT.
Saya ingin bertanya.
Sejak kecil saya dibesarkan di keluarga yang kurang harmonis karena orang tua yang tidak pernah saling mengalah dan bersifat otoriter, keluarga saya relatif broken home walaupun ortu tidak bercerai Dan harta yg berkecukupan.
Saat ini posisi saya sudah menikah, dan saya mengalami depresi moderat, sakit magh dan diare akut setiap kali saya setres, pusing pusing, stroke ringan dan selalu lesu. berbagai penyakit muncul walau saya relatif muda (23 tahun). saya ingin sekali meniggalkan rumah, pergi merantau yang cukup jauh walaupun dengan harta seadanya. tapi orangtua mendesak saya untuk melanjutkan usahanya, menjaga nama baik, berbakti dan lain lain.
Awalnya saya jalankan semuanya sebagai bentuk bakti, tapi orangtua saya tidak pernah puas dengan pekerjaan saya, dan tidak pernah mencoba memahami pekerjaan, potensi dan kondisi anaknya. (ortu saya tidak melek teknologi)
Sebelumnya saya juga ingin pergi tapi saya sepertinya trauma dengan ibu saya, takut hingga saya tak bisa berbicara, tak bisa mendengar dan tak bisa diam dengan tenang. karena Ibu saya juga mengalami trauma masa kecil dan saat menikah hendak mau diselingkuhi. Psikologinya kadang tidak stabil, bila marah seperti kerasukan.
Semula saya pernah memediasi keluarga saya, tapi satu tahun berlalu usaha saya tidak berhasil,
1. Apakah dengan kondisi seperti ini saya wajib mengikuti kata kata ortu saya?
2. Ataukah saya tetap harus berusaha memperbaiki keadaan apapun yang terjadi?
3. Bolehkah saya melanjutkan hidup yang baru bersama istri saya untuk keabaikan semuanya yang lebih rasional dan lebih baik?
Tolong pencerahannya pak Ustad.. saya tak tahu harus bagaimana lagi, terimakasih
JAWABAN
1. Kalau anda secara ekonomi sudah mandiri, maka sebenarnya anda boleh menentukan jalan hidup sendiri yakni tetap bersama orang tua atau keluar untuk mencoba peruntungan di luar sana. Baca detail: Batasan Taat dan Durhaka pada Orang Tua
Namun demikian, anda tetap harus menjaga perasaan orang tua. Usahakan berkomunikasi dengan baik dan jangan sampai menyakiti perasaan mereka. Baca detail: Hukum Taat dan Berbakti pada Orang Tua
2. Kalau orang tua melarang anda keluar dan anda merasa sanggup untuk memperbaiki kondisi anda sendiri di rumah yang sekarang, maka tentu itu lebih baik.
3. Seperti disebut di poin 1, itu boleh. Dan secara agama, orang tua juga wajib memberi ijin pada anaknya yang sudah dewasa untuk berusaha mencari kebahagiaannya sendiri selagi itu bukan maksiat. Baca detail: Batasan Taat dan Durhaka pada Orang Tua
Namun sekali lagi, harus diingat batasannya agar tidak sampai menyakiti orang tua. Jaga silaturahmi dan selalu mohon maaf dan ridonya.