Pantaskah Wanita Pezina Mengharap Pria Soleh?
CURHAT MENCARI JODOH: PANTASKAH WANITA PEZINA MENGHARAP PRIA SOLEH?
Assalamu'alaikum
mohon pencerahannya.taun ini umur saya menginjak 28 tahun tetapi saya belum menikah,bahkan pacar saja saya tidak punya.dulu saya pernah berpacaran selama 10 tahun dgn mantan saya.dan hubungan kami juga sudah diluar batas dalam arti kami sering melakulan zinah.2tahun terakhir saya mulai sadar dan tidak ingin melakukan hal itu.tetapi mantan saya selalu memaksa jd saya selalu menghindar.singkat saja kami pernah putus namun balikan lagi karena ibu saya menginginkan saya kembali pada mantan saya walaupun saat itu saya telah punya pacar.dengan alasan sudah mengenal masing2 keluarga dan dia sudah mapan hingga sempat kami melangsungkan lamaran namun keluarga dr pihak mantan saya tdk bisa datang dan diwakili pamannya saja. hingga pada suatu hari terbongkarlah kebohongannya.
ternyata selama ini dia membohongi saya dan terutama ibu saya.selama ini dia tidak bekerja alias pengangguran dan ketika dia melamar saya itu tanpa sepengetahuan keluarga dan orang yang diakui sebagai paman tu adalah tetangganya.wajar kan saya marah besarrr dan memutuskan hub saya dengannya. suatu ketika entah apa yg dia perbuat ibu saya membujuk saya sekali lagi untuk balikan sama dia.saya turutin kemauan ibu saya karena ibu selalu bilang kpd saya jika anak nurut sama ortu pasti enak hidupnya dan saya ingin membuat ibu saya bahagia.
beberapa kemudian sikap ibu saya berubah seperti tidak setuju saya pacaran dengan mantan saya.usut punya usut kata ibu saya mantan saya meminjam uang berjuta2 ke ibu saya tanpa sepengetahuan saya dan saat ini ibu saya butuh uang.akhirnya saya ikuti kemauan ibu saya utk memutuskan hubungan itu.mantan saya tetap kukuh kalau dia masih mengharapkan saya.tetapi saya sadar saya sudah tidak bisa mengharapkan mantan saya itu karna dia tidak bisa jadi imam bagi saya.
yang saya tanyakan
1.saya menginginkan jodoh yg mampu membimbing saya,taat kpd Allah dan ingin jodoh saya seperti apa yang diinginkan ibu saya.tetapi mungkin karena terlalu memilih (saya berusaha mendapatkan pasangan sesuai kriteria ibu saya)hingga saat ini saya tak kunjung jua menemukan jodoh saya. apakah pantas saya yang sudah tidak perawan ini boleh mengharapkan mendapat suami yg sholeh? walaupun saya sudah menyadari dosa2 saya dan bertaubat.tetapi saya merasa diri saya hina dan tidak pantas mendapatkan suami yg sholeh.bagaimana jika saya telah menemukan sosok itu tetapi nanti setelah pernikahan dia mengetahui bahwa saya tidak perawan lagi saya harus bagaimana?
2.saya sangat sakit hati,marah kepada ibu saya,karna saya telah menyia2kan 10 tahun waktu saya demi orang pilihan ibu saya yang seperti itu.isitlahnya saya seperti boneka ibu saya.benar ibu saya menginginkn saya bahagia dpt jodoh yang mapan tapi buktinya apa yang saya dapat?justru saya trsakiti.saya hancur apalgi saya sdh tidak perawan (ibu saya tidak mengetahui jika saya sudah tidak perawan).laki2 baik2 mana yg mau menerima wanita seperti saya ini?bagaimana saya harus menghadapi ibu saya?saya sudah memaafkan ibu saya tetapi saya tidak bisa melupakan waktu2 saya yang telah terbuang dan saat saya sudah berumur saya malah hilanh arah masalah jodoh.dan hingga hari ni pun ibu hanya bisa minta maaf dan menyesali.tetapi semua itu apakah bisa mengganti wakti saya yg telah terbuang sia2?saya belum ikhlas.masa depan saya hancur.mengapa baru sekarang ibu sadar???
3.besok adalah hari pertunangan mantan saya yang 10th bersama saya.saya sangat sedih.ya memang adalah rasa sedikit yang tertinggal tetapi saya sdh mengikhlaskan dia namun yang membuat hati saya hancur karena orang yang saya tolak saja sdh bisa berbahagia bersama cewek lain.sedangkan saya belum bisa mendapatkan penggantinya.mantan saya tu dengan ceweknya selalu mengumbar kemesraan di media sosial istilah kalo orang jawa itu "ngapokno" yang dibuang saja sudah bisa berbahagia sedangkan yang membuang masih single.liat kan siapa yang gak laku2.seperti ngece saya.walaupun terakhir mantan saya mengiriplm pesan ke saya bahwa semua itu adl perbuatan ceweknya.dan hatinya masih mngharapkan saya.dia terpaksa menyetujui lamaran tsb karena dia ingin segera menikah sehingga ada yang mengarahkan dia.saya sudah menutup hati saya untuknya tetapi blm bisa 100% sudah bisa melupakan semua rasa yang dulu pernah ada.hati saya antara senang sedih dan takut.senangnya karena bila di hari pernikahan mereka trrjadi saat itu Allah menjawab pertanyaanku selama ini bila dia bukanlah jodoh saya,sedihnya itu terus jodoh saya siapa,kemana,sedangkan selama ini ketika saya putus dengan dia saya selalu tidak bisa mendapatkan pengganti yang bisa nyaman dan sesuai harapan saya, rasa takutnya adalah apakah nanti saya akan hidup melajang seperti tante saya dan bertemu jodoh saya di akhirat.
mohon sarannya pak ustadz mohon maaf apabila pesan saya terlalu panjang.karena pikiran saya sedang kacau dan saya butuh tempat curhat yang berlandaskan agama saya tidak mau melenceng dari jalur agama.saya butuh tempat untuk curhat sebab saya pribadi yang tertutup dan saya memendam semua rasa iti sendiri.saya mencoba semakin mendekatkan diri kepada Allah sholat malam,tapi saya belum mendapatkan jawaban.saya butuh petunjuk dan mengapa selalu masalah datang bersamaan disaat saya juga kehilangan pekerjaan.saya merasa rapuh saya tidak ingin meragukan kuasaNya naudzubillah.
wassalamu'alaikum
JAWABAN
1. Siapapun berhak untuk punya harapan baik termasuk harapan untuk mendapatkan pria soleh. Terlepas dari masa lalu seorang wanita. Begitu juga sebaliknya: pria pezina berhak berharap mendapat pasangan wanita solehah. Namun demikian, harapan itu harus bersamaan dengan perubahan sikap anda. Kalau anda ingin dapat suami soleh, maka hendaknya hal itu dimulai dengan bertaubat nasuha mulai sekarang. Baca detail: Cara Taubat Nasuha
Wanita pendosa yang bertaubat nasuha akan menjadi wanita solehah di hadapan Allah dan manusia dan berhak mendapat pasangan yang setara.
2. Salah satu bentuk taubat adalah menjadikan masa lalu yang kelam sebagai pelajaran agar tidak lagi terulang. Bukan untuk diratapi. Itulah bentuk optimisme menyongsong depan. Meratapi masa lalu tidak akan membawa anda ke arah yang lebih baik. Sebaliknya, justru akan menggiring anda ke jalan yang semakin gelap secara mental dan emosional.
3. Jodoh soleh akan bisa ditemukan di habitat orang tempat berkumpulnya orang-orang soleh. Kalau selama ini anda hidup dalam komunitas yang jarang orang solehnya, maka cobalah merubahnya dengan mencoba bergaul dengan komunitas baru yang mungkin di sana akan banyak berkumpul orang-orang baik. Baca juga: Cara Memilih Jodoh
WANITA PERNAH BERZINA HANYA INGIN MENIKAH DENGAN PRIA YANG MENZINAHINYA
Assalamualaikum, saya mau bertanya
Jika wanita dan laki laki yang sudah berzina, lalu mereka berpisah untuk saling bertaubat, namun wanita itu tidak mau mencari lagi laki laki dan tetap menunggu laki laki tersebut, karna cukuplah dia yang tau, dia yang melakukan, maka dia yang menikahinya. Dan juga wanita itu berpikir bahwa dia bukanlah wanita yang baik baik bagi laki laki yang ingin mendekatinya, karena wanita itu tidak bisa merelekan apa yang telah pertama kali dia lakukan dengan laki laki sebelumnya.
Pertanyaannya
1. Apakah pemikiran wanita itu benar?
2. Bagaimana bila wanita itu menjalin hubungan yang baik dengan laki laki itu (dalam syari’at), karna wanita itu masih menyimpan perasaan pula kepada laki laki tersebut. Dan saya pernah membaca blog bahwa wanita dapat menawarkan dirinya untuk diperisteri oleh laki laki shalih, bagaimana penjelasannya? Mohon jawabannya. Terima kasih
JAWABAN
1. Tidak benar. Sebagai seorang wanita yang pernah berzina, maka menikah adalah jalan terbaik sebagai salah satu tahapan untuk bertaubat. Yakni untuk menghindari terjadinya zina di masa depan. Tidak masalah kalau bisa menikah dengan dia, namun kalau itu tidak memungkinkan, maka cara terbaik adalah menikah dengan pria lain yang mau menerima anda apa adanya. Baca detail: Cara Taubat Nasuha
2. Hubungan antara lawan jenis secara fisik hanya dibolehkan melalui pernikahan. Di luar pernikahan, maka hubungan seperti itu harus menghindari terjadinya kholwat. Baca detail: Hukum Kholwat
Menawarkan diri untuk dinikah dibolehkan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang Sahabat perempuan di zaman Nabi. Dalam hadits riwayat Bukhari diriwayatkan:
Tsabit al-Bunnani berkata, “Aku berada di sisi Anas (bin Malik) dan di sebelahnya ada anak perempuannya. Anas berkata, ‘Seorang wanita datang kepada Rasulullah Saw. menawarkan dirinya seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau berhasrat kepadaku?’ Maka anak perempuan Anas berkata, ‘Alangkah sedikit perasaan malunya. Idiih… idiih….’ Anas berkata, ‘Dia lebih baik daripada engkau. Dia menginginkan Nabi Saw. lalu menawarkan dirinya kepada beliau.”
Disimpulkan dari hadits ini bahwa wanita yang baik boleh menawarkan dirinya pada pria soleh baik secara langsung seperti dalam hadits tersebut, atau melalui cara-cara yang secara sosial lebih elegan. Misalnya, dengan melalui perantara seseorang (agar tidak malu apabila ditolak). Atau melalui orang tua kedua belah pihak, atau melalui orang yang dihormati, dst. Baca juga: Cara Memilih Jodoh