Hukum Tidak Shalat Jamaah

HUKUM TIDAK SHALAT JAMAAH

Assalamu'alaikum wr wb
Saya mau bertanya seorang laki2 berkewajiban sholat jamaah di masjid. Nha yang jdi permaslahan, di masjid daerah saya jika duhur dan ashar itu tidak ada yang ke masjid.. Bagaimana saya menyikapinya?
Apakah dosa jika saya sholat dirumah dan tidak ke masjid?

JAWABAN

Shalat berjamaah itu hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Tapi tidak wajib menurut madzhab Syafi'i. Oleh karena itu, tidak berdosa kalau shalat di rumah. Namun demikian sangat dianjurkan agar anda berusaha sebisanya untuk shalat berjamaah. Walaupun shalat berjamaah itu di rumah (bersama keluarga). Baca detail: Shalat Berjamaah

SHALAT RIYA'

Assalamu'alaikum,

Saya mau nanya,
1. ketika saya shalat di keramaian ataupun ada orang lain saya takut hati saya menjadi munafik, karna fikiran dan hati saya kadang tidak sinkron, bagaimana caranya saya shalat tanpa hati saya berkata ingin diliat orang lain?

2. Bagaimana caranya saya bisa mencari jalan yang benar, bisa melawan rasa malas saya? Hal pertama apa yang harus saya lakukan?

Terimakasih,
Wassalam.

JAWABAN

1. Riya' atau ingin dipuji saat berbuat baik itu dimaafkan selagi tidak sampai terucap di depan orang. Baca detail: Hukum Lintasan Hati

Jadi, tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk ikhlas sepenuh hati karena Allah. Semua perlu tahapan termasuk dalam hal keikhlasan. Yang penting, anda lakukan kewajiban agama dengan baik sesuai syarat dan rukunnnya. Setelah itu pasrahkan kepada Allah dan selalu berdoa pada Allah agar diberikan anugerah peningkatan gerak hati menuju level ikhlas yang lebih tinggi. Baca doa berikut setiap selesai shalat: Doa Hati Tenang dan ikhlas

2. Untuk melawan rasa malas adalah dengan a) niat untuk rajin; b) berkumpul dengan orang yang rajin; c) selalu berusaha mengisi waktu dg akitivitas yg baik dan positif. d) berdoa. Baca doa berikut setiap selesai shalat: Doa Hati Tenang dan cerdas

INGIN BUNUH DIRI

Assalamualaikum wr.wb

Perkenalkan saya hamba allah dari palembang. Umur saya 25 tahun. Saat ini saya menghadapi hidup yang sangat pelik sampai saya rasanya mau mati saja.

Dulu saya bekerja sebagai admin outsourcing di perusahaan telekomunikasi. Saya bekerja dari hari senin-jumat, sabtu mnggu libur. Dengan gaji yang lumayan besar. Fasilitasnya ada semua. Sudah 4 tahun saya bekerja disana. Tapi saya merasa tidak nyaman. Disana saya tidak mempunyai teman satu pun. Saya bekerja sendirian dan terkadang saya diejek karena penampilan saya. Sampai akhirnya, saya ikut tes di sebuah rmh sakit terbesar di palembang. Ternyata saya lulus. Pikir hati saya ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi dari sebelumnya namun ternyata saya salah. Dari awal mreka menjanjikan jadwal bekerja dari hari senin-jumat jam 4 sore pulang. Sabtu mnggu libur. Tentu saya senang. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk resign. Tapi allah lagi-lagi memberikan saya cobaan. Dari 7 orang yg lulus, hanya saya yg ditempatkan di IGD dengan jadwal shift2an. 2 shift pagi, 2 shift sore, 2 shift malam baru libur. Terkadang tanggal merah atau hari sabtu minggu masuk. Gajinya juga jauh berbeda dengan di tempat yang lama.

Sungguh saya kecewa sekali walaupun sudah 6 bulan bekerja disini. Kalau boleh saya bilang, saya menyesal kerja disini. Belum lagi problem keluarga saya. Ayah saya egois, ibu saya menuntut untuk jdi orang kaya tapi ayah saya tidak peduli. Adik saya juga malas belajar. Ibu saya malu punya anak seperti saya dan adik walaupun saya sudah berusaha keras. Jadi setiap malam ibu saya ngoceh terus tentang kehidupan kami yg susah. Saya sangat mengerti perasaan seorang ibu yang menginginkan anaknya sukses. Sayapun sangat ingin membahagiakannya. Sampai suatu malam, ibu saya berkata bahwa sampai kapanpun ibu saya tidak pernah bangga saya bekerja ditmpat yg skrg. Saya sebgai anak merasa kecil hati. Saya merasa seperti anak yang tidak ada gunanya. Kecewa saya dengan diri saya sendiri. Kecewa juga sama allah.

Kalau boleh jujur, didalam pikiran saya hanya ada 2 pilihan. Kabur dari rumah atau memilih untuk bunuh diri. Tujuannya agar saya tidak menyusahkan orang lain lagi. Saya sudah tidak kuat menghadapi beban yang tak berkesudahan. Solat, puasa sudah saya lakukan demi mendapatkan jawaban. Setiap solat saya selalu bertanya kepada allah. Kenapa allah hanya menguji saya saja. Kenapa allah tidak mengabulkan doa saya. Mungkin jika saya kerja disini tapi dibagian kantornya, saya akan senang. Saya bingung apa yg harus saya lakukan? Karena jika suasana hati saya sedang tidak bagus ditambah lagi suasana dirumah ataupun dilingkungan kerja yang tidak kondusif, maka saya selalu berpikiran seperti itu? Memilih kabur atau mati saja?

Wasalamualaikum wr.wb

JAWABAN

Dua hal itu bukan pilihan. Anda sudah harus bersyukur hidup normal, berpendidikan dan dapat pekerjaan. Syukuri itu, maka insyaAllah anda akan mendapatkan hal yang lebih baik lagi. Sementara itu, lupakan hal-hal buruk yang anda alami seperti perlakuan ibu atau pekerjaan yang kurang ideal. Fokuskan diri untuk bersyukur atas kelebihan dan keberuntungan yang anda alami.

Hal kedua adalah bersabar dan terus berdoa setiap selesai shalat agar Allah memberi ruang yang lapang di hati anda sehingga anda dapat melihat sesuatu dengan baik dan positif. Baca doa berikut setiap selesai shalat: Doa Hati Tenang dan Cerdas


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url